Foto yang Anda lihat bisa saja foto orang lain yang dimanfaatkan para komplotan penipu.
Berkenalan dengan pria asing di facebook dan media sosial lainnya
boleh-boleh saja. Tetapi jangan lupakan logika Anda. Kalau tidak,
bisa-bisa Anda malah menjadi korban penipuan seperti yang dialami Rini
(nama samaran) yang tertipu Rp120 juta setelah berkenalan dengan seorang
cakep asal Amerika di Facebook.
Kasus tersebut bermula ketika Rini mendapat undangan perkenalan di
Facebook oleh seorang tentara bule bernama Sparrow Kenneth yang mengaku
bertugas di Amerika. Foto profilnya tentu saja tentara bule berwajah
cakep. Setelah cukup intens berkomunikasi, dan semakin akrab, tentara
tersebut ingin mengirimkan paket uang dalam jumlah besar untuk investasi
di Indonesia. Rini pun senang karena dipercaya untuk menerima uang
tersebut.
“Setelah cukup intens, tersangka kemudian mengatakan akan
berinvestasi di Indonesia dan hendak mengirimkan paket uang USD 800 ribu
kepada korban,” kata Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro
Jaya, AKBP Suharyanto sebagaimana dilansir Humas Polda Metro Jaya.
Rini yang dijanjikan akan diberikan sejumlah uang atas bantuannya
menerima uang tunai tersebut pun kemudian menyanggupi permintaan
tersangka. Rini tidak sadar bahwa ia sedang memasuki jerat komplotan
yang diotaki warga Nigeria bekerjasama dengan sejumlah warga Indonesia.
Itulah sebabnya modus ini dikelan di dunia sebagai Nigerian scam atau Tipuan Nigeria.
Ceritanya, Sparrow memberitahu Rini bahwa ia telah mengirim paket
uang tersebut dan meminta Rini mengurusnya di Indonesia. Pada tanggal 18
Desember 2015, Rini dihubungi oleh Hanny Irawati yang mengaku sebagai
petugas Bea Cukai. Hanny Irawati memberitahu bahwa paket atas nama Rini
sudah tiba di bandara Soekarno Hatta.
Tetapi, untuk mengeluarkan paket tersebut, Rini disyaratkan untuk
mentransfer uang ke 2 rekening bank yang berbeda atas nama Aryanto Arby
dan Hanny Irawati. Mengingat nilai paket uang yang dikirim jauh lebih
besar, Rini pun kemudian menyanggupi mengirimkan uang sebesar Rp 120
juta.
Namun paket tidak juga sampai ke tanga Rini. Pada tanggal 21 Desember
2015, Rini diajak oleh para pelaku untuk bertemu di sebuah apartemen di
kawasan Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jaksel.
“Di situ, korban diperlihatkan paket uang oleh tersangka Prince
(DPO), kemudian diperlihatkan uang 3 lembar black dollar masing-masing
USD 100 yang bila diolesi dengan cairan kimia kemudian berubah menjadi
dollar. Korban diberi selembar uang dollar senilai USD 100 hasil
pencucian itu,” papar AKBP Suharyanto.
Selanjutnya, Rini diminta untuk mentransfer kembali uang Rp 210 juta
untuk membeli cairan kimia tersebut agar paket uang secepatnya bisa
diambil korban. Namun kali ini Rini tidak percaya lagi. Ia memutuskan
tidak mentransferkan uangnya, melainkan melaporkan tersangka ke Subdit
Cyber Crime Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Setelah mendapatkan laporan korban, tim Unit 3 Subdit Cyber Crime
Ditreskrimsus Polda Metro Jaya kemudian memburu para pelaku pada tanggal
13 Januari 2016. Ada tiga orang yang ditangkap polisi yaitu CEM (46),
WN Gambia yang ditangkap di Apartemen Aston Marina Tower C; AJ alias
Lily alias Hanny Irawatu (36), WNI ditangkap di Apartemen Gading Nias
Tower Emerald, Kelapa Gading, Jakut; dan DCS alias Sammy (25), WN
Nigeria yang ditangkap di Rusun Petamburan lantai 1 Blok 6.
Tentu saja tidak ada satupun diantara mereka yang bule, apalagi
tentara Amerika. Nama, foto dan status Facebook Sparrow Kenneth adalah
palsu semata dan menggunakan foto orang lain untuk melancarkan aneka penipuan facebook.
Dalam penangkapan tersebut polisi menyita
barang bukti berupa 5 unit laptop, 3 unit HP, 2 buah modem, paspor, 10
unit handphone, dan 18 buah SIM Card serta 27 buah rekening berikut 17
kartu ATM dan uang tunai Rp 10 juta.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 378 KUHP juncto Pasal 55 KUHP dan
atau Pasal 480 KUHP dan atau Pasal 263 KUHP dan Pasal 3,4,5 UU No 8 Th
2010 tentang TPPU dengan ancaman pidana maksimal 20 tahun.
Bagaimana dengan Rini? Uang Rp120 juta sepertinya takkan kembali.
Tetapi keberanian melaporkan kasusnya ke polisi bisa jadi mencegah
jatuhnya banyak korban berikutnya. Supaya tidak terjerat jebakan yang
sama, selalu waspadalah, kedepankan logika bila berselancar di dunia
maya. Jika kenalan online mulai meminta uang, sangat besar kemungkinan
itu penipuan. Orang yang berkomunikasi dengan Anda bisa saja orang yang
sangat berbeda dengan fotonya atau apa yang dikatakannya. (Pict credit: fakewarriors.org).
Penipu di jejaring sosial Facebook Yang Menggunakan Photo Wanita Cantik
Photo Asli penipu yang menggunakan photo wanita cantik diatas adalah bernama Koesmilayanti warga Cibubur Ciracas Jakarta Timur
Mengaku bernama Kaella Kenny berprofesi sebagai dokter specialis gigi memiliki klinik pribadi Family Dental Care di Jl. Margonda Raya 45 sebelah POM Bensin begitulaj modusnya untuk menarik calon korbannya yang berhasil dikelabuhinya akan dijadikan suami .
Belum Lagi tempat tinggalnya yang sebenarnya tinggal di kampung kumuh mengaku tinggal dikawasan ellit di Kota wisata Camp China Gran Eropa 19 Cileungsi